loading...

Monday, November 5, 2012

Bhinneka Tunggal Ika Masih Belum Mati


Bhineka tunggal ika, akan selalu jaya dinegara indonesia jika rakyat mempunyai kemauan untuk menjaga bhineka tunggal ika.
Pikiran saya seakan terganggu saat saya membaca opini publik di social media tentang bagaimana mereka menggambarkan tragisnya kematian semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika ketika bangsa ini dikejutkan oleh kasus kerusuhan Ahmadiyah vs warga di Cikeusik hingga menewaskan beberapa jamaah Ahmadiyah. Secara spontan, saya langsung meng-google tiga kata yang berasal dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit masih berdiri di abad 14 itu. Hal yang menarik bagi saya bukanlah pengertian dari kata-katanya, tapi saya justru tertarik ketika saya melihat gambar simbol negara kita, burung Garuda, dengan gagahnya mencengkram tiga kata dari bahasa sansekerta tersebut. Garuda sebagai lambang negara, Pancasila sebagai dasar negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, tiga elemen penting tersebut bersatu didalam sebuah wadah bernama persatuan dan kesatuan.
Namun semakin kesini, semakin sering persatuan dan kesatuan kita dihantam oleh kebobrokan sikap anak bangsanya sendiri. Pemerintah sibuk saling menghujat demi kekuasaan, sibuk menyelipkan cek-cek kotor agar dapat kabur dari kasus hukum, sibuk membangun citra palsu berharap disenangi para pencoblos pemilu, atau pula sibuk membuat lagu, sementara rakyatnya asyik saling bunuh di jalanan dengan mengatasnamakan keadilan dan agama.
Saya pun tidak tahu sejak kapan para anak bangsa ini mempunyai persepsi Indonesia sebagai negara hukum berarti hukum bacok ditempat, bukan lagi hukum yang sesuai tatanan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Lebih-lebih lagi saya tidak tahu kalau ada ajaran agama yang menganjurkan untuk menghancurkan hak orang lain secara anarkis dan egois. Bukankah ini sama saja merusak kreasi Tuhan-nya sendiri? Kalau begini persoalannya, siapa yang justru akan kena marah Tuhan?
Inikah sebabnya mengapa masyarakat bersedih mengira Bhinneka Tunggal Ika telah mati? Sayang sekali mereka salah. Bhinneka Tunggal Ika belum mati, dan tidak akan pernah mati. Mereka akan terus hidup didalam diri orang-orang yang benar-benar mencintai Indonesia dan yang terus berjuang untuk mempertahankan keutuhan bangsa ini.
Republik ini sekarat, ya. Mati, jangan biarkan. Kembalikan Bhinneka Tunggal Ika. Kembalikan hak mendapatkan rasa aman. Kembalikan hukum tanpa aksi anarki. Paksa penjahat-penjahat persatuan itu kembali belajar pkn sekolah dasar mengenai toleransi dan sikap lapang dada. Jangan bergantung kepada pemerintah, biarkan mereka yang mengaku bekerja untuk rakyat itu sibuk dengan birokrasinya. Inilah saatnya kita bertanya kepada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan demi kerukunan bangsa, karena hanya dari tangan kita sendirilah kita dapat mengembalikan makna dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Kita. Pasti. Bisa.
bhineka tunggal ika masih belum mati jika kita sebagai rakyat indonesia, harus bisa mengembangkan dan memajukan negara indonesia demi bhineka tunggal ika
loading...